ANUGERAH Bagi yang Qiyamul Lail





Rasulullah SAW bersabda :
“Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam ketika malam hanya tinggal sepertinya dari yang terakhir.
Kemudian Dia berkata “Siapakah yang mau berdo’a kepada-Ku maka pasti Aku perkenankan, siapakah yang mau meminta kepada-Ku maka pasti Aku beri dan siapakah yang mau beristighfar (memohon ampun) kepada-Ku maka pasti Aku ampuni”(HR. BUKHARI dan  MUSLIM).
Takhrij Hadits :
Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Tahajjud, bab ad-Du’aa’ wash Shalah min Aakhiril lail(Berdoa dan Shalat di Akhir Malam) dan Imam Muslim dalam kita Shalatul Mussafirin(hadits no.168)
Maksud hadits:
Hadits diatas menerangkan tentang keutamaan qiyamul lail (shalat malam) dan berdoa serta beristighfar pada akhir malam. Demikian pentingnya qiyamul lail ini sehingga junjungan kita Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan nya, baik ketika beliau muqim(tinggal di madinah) ataupun musafir. Demikian juga para sahabat Nabi SAW dan tabi’in(salafus salih) mereka sangat bersemangat dalam menjalankan shalat malam. Rasulullah SAW pernah bersabda “Sebaik baik orang adalah Abdullah(bin Umar) kalau saja ia membiasakan shalat malam”, Salim(putra Abdullah bin Umar)  berkata “Setelah itu Abdullah tidak pernah tidur malam kecuali sejenak” ( HR Bukhari Dan Muslim).
Membiasakan qiyamul lail adalah amal pengantar ke surga. Allah berfirman tentang sifat para penghuni surga, “Sesungguhnya orang- orang yang bertaqwa berada di dalam taman taman(surga) dan mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb mereka. Sesungguhnyan mereka sebelum itu di dunia adalah orang- orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan diakhir akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)”(QS.Adz-Dzaariyat:15-18)
Para salafus shalih sangat menjaga qiyamul lail. Mereka menikmati shalat di keheningam malam dan merasakan kelezatan yang luar biasa ketika bermunajat (berdialog) dengna Rabb-Nya . Shalat di tengah malam memiliki keistimewaan tersendiri. Malam hari adalah waktu yang mudah untuk merasakaan khusyu’. Bacaan Al-Qur’an di waktu itu akan meninggalkan atsar(pengaruh) yang kuat dalam hati. Kesegaran iman akan terjaga dengan senntiasa melaksanakan qiyamul lail. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah  lebih tepat (untuk khusuk ) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan ( QS Al Muzzammil :6)
Terlebih lagi pada waktu malam sepertiga malam terakhir, ia adalah waktu yang paling mustajab untuk memanjatkanm semua doa dan hajat kita kepada Penguasa langit dam bumi. Nabi SAW bersabda,  “sesungguhnya malam itu ada satu saat (waktu ), tidaklah seorang muslim memohon kepada Allah SWT kebaikan urusan dunia dan akhirat tepat pada waktu itu, melainkan akan  Allah berikan apa yang mereka dimintanya itu. Dan hal itu senanntiasa terjadi setiap malam” (HR Muslim).
Aduapun tentang turunnya Dzat Allah SWT ke langit dunia, maka Ahlus sunnah memahami lafaz tersebut secara lahirnya, tidak men-takwilkannya. Ahlus sunnah mengimani apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, yakni Allah SWT benar-benar turun dengan cara yang layak bagi keagungnan-Nya, Ahlus sunnah tidak men-takwilkan dan tidak juga merupakan turunnya Dzat Allah SWT dengan turunnya makhluk,sebab Allah berfirman.
Tidak ada sesuatupun yang serupa Dia dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.(QS.Asy-Syura: 11)
Sebagian kalangan ada yang men-takwilkan turunnya Dzat Allah SWT tersebut dengan turunnya  rahmat Allah SWT atau perintah-Nya. Ini keliru karena pada di akhir hadits disebutkan Kemudian Dia berkata,“Siapakah yang mau berdo’a kepada-Ku maka pasti Aku perkenankan, siapakah yang mau meminta kepada-Ku maka pasti Aku beri dan siapakah yang mau beristighfar (memohon ampun) kepada-Ku maka pasti Aku ampuni”. Tidak bisa diterima oleh akal bahwa yang berkata seperti itu adalah rahmat-Nya atau perintah –Nya.





Sumber : Majalah Indonesia Islami Edisis II
                menegakkan Tauhid membina umat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMART DIAGRAM di LaTeX

Membuat Soal Ujian Menggunakan LaTeX

Membuat Soal Ujian Menggunakan LaTeX #Part 2